Bandar Lampung, BITV – Kasus pelecehan terhadap mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung kian mendapatkan tanggapan dari berbagai pihak.
Co-Founder Perempuan Saburai, Siti Wurian menyebutkan bahwa kejadian tersebut merupakan salah satu potret buram pelecehan seksual perempuan dari banyaknya kasus yang ada, hanya saja banyak korban yang tak berani berbicara.
“Kasus ini merupakan potret buram dari sekian banyak pelecehan seksual di Indonesia terutama di Provinsi Lampung. Hanya saja banyak dari korban-korban yang tak berani berbicara,” ujar Siti Wurian melalui siaran persnya, Rabu (9/1/19).
Dirinya pun mendukung pihak Rektorat UIN Lampung dan Polda untuk mengentaskan masalah tersebut. Menurut dia, oknum dosen yang melakukan pelecehan seksual itu tak boleh dibiarkan berada di kampus yang berbasis Islam, lantaran dapat mencemari citra dari kampus.
Selain itu, Wuri-sapaan akrab-Siti Wurian, menyatakan siap memberikan pendampingan terhadap korban berinisial EP yang dilecehkan oleh SH.
“Kami akan berikan pendampingan terhadap korban sampai kasus ini diusut tuntas. Semoga dengan banyak pihak yang memberikan pendampingan, psikis korban tidak goyang dan dapat menjalani aktivitas dengan normal,” pungkasnya.
Diketahui, puluhan Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung sempat melakukan unjuk rasa beberapa waktu lalu. Dan pihak korban telah mempolisikan kasus tersebut ke Polda Lampung. (*)