Bandar Lampung, buana informasi.com-Dampak kemarau yang berkepanjangan sejumlah petani sayuran di wilayah Kecamatan Tanjung Seneng Waikandis Bandar lampung terpaksa menyiram tanaman sayuran menggunakan air limbah perumahan yang kumuh dan kotor, dengan sangat terpaksa mereka lakukan, akibat minimnya sumber mata air di wilayah tempat mereka bercocok tanam sayuran. Minggu.(11 Oktober 2015)
Menurut para petani, di musim kemarau, tanaman sayuran sawi akan lebih menguntungkan, Meski harus extra kerja keras, untuk mendapatkan air, dengan cara mengujal air limbah rumah tangga dari aliran sungai di pikul menggunakan, dua kaling, yang jaraknya puhan meter, para petani sayuran sawi tetap semangat dan optimis.
Susanto (55) salah satu petani sayuran sawi, warga way kandis kecamatan tanjung seneng mengatakan, kendala bercocok tanam sayuran di saat musim kemarau panjang, adalah air, “kerena tanaman sayuran ini umurnya pendek hanya 20 hari, tetapi alhamdulillah kami mendapatkan bantuan dari alam yaitu ” AIR LIMBAH ” dari perumahan (Perumnas), tetapi air limbah tersebut efeksampingnya kena kulit kami GATAL, kalau air limbah itu sendiri efeksamping ke tanaman sayuran kami belum tau.” Ungkap Susanto
Imbuh Susanto, selama ini pihak Dinas Pertanian melalui PPL setempat, belum pernah memberikan penyuluhan, “selama ini Dinas pertanian belum ada penyuluhan apalagi bantuan untuk pengolahan lahan sayuran, kami belum pernah mendapatkan bantuan berupa TRACTOR MINI, kami mengolahnya menggunakan CANGKUL, walaupun lambat, ya mau di apakan lagi mungkin sudah nasib wong cilik.”Keluhnya.
Susanto dan rekan-rekannya berharap kepada Pemerintah Provinsi Lampung dan DPRD melalui Dinas terkait, agar dapat membentuk satu wancana anggaran SUMUR BOR dan ALCON mesin sedot air, yang dapat di pungsikan untuk para petani sayuran. (sis/ hendra)