Pihak Keluarga Siswi SMA Muhammadiyah Kecewa Atas Hasil Penyelidikan Polisi

0
89

Bandar Lampung, Penacakrawala.com – Pihak keluarga MU (18), siswi SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung yang diduga menjadi korban perundungan dan asusila, mengaku kecewa atas hasil penyelidikan polisi.

Pasalnya, polisi tidak menemukan aksi perundungan dan asusila seperti yang dilaporkan keluarga MU.

MU mengaku direkam oleh teman kelasnya untuk memeragakan gerakan asusila di dalam kelas.

Hal itu ditunjukkan dengan adanya aktivitas teman-temannya yang tertawa saat menyaksikan dan memvideokan MU melakukan gerakan tersebut.

Ditambah lagi, ada perubahan psikis yang diduga akibat trauma yang muncul dari aksi tersebut.

Namun, hasil penyelidikan polisi tidak menemukan adanya aksi perundungan dalam proses pembuatan video tersebut.

“Dari hasil petunjuk video dan wawancara yang dilakukan, baik saksi maupun pelapor hingga terlapor, ditemukan fakta tidak ditemukan adanya pengambilan video atau perundungan terhadap pelajar tersebut,” kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadilah Astutik, Rabu (6/12/2023).

Menanggapi hasil tersebut, keluarga MU mengaku kecewa.

“Berjalannya waktu seperti ini, tiba-tiba ada konferensi pers di sekolah menyatakan bahwa tidak ada perundungan. Jadi kami sebagai masyarakat kecil bagaimana, mau ke mana lagi kami mengadu atas permasalahan ini,” kata Z, paman MU, Kamis (7/12/2023).

Dia berharap pihak kepolisian segera mengungkap kasus ini dengan sebenar-benarnya sesuai dengan hukum yang berlaku.

Jika dirasa tidak memihak kepada korban, pihak keluarga berencana mengadukannya ke Presiden Joko Widodo.

“Tolong masalah ini bisa diselesaikan dengan sebenar-benarnya, dengan aturan hukum yang ada di Indonesia. Kalau ini tidak ada penyelesaian, kami akan melaporkan kepada Pak Presiden,” ungkapnya.

Sempat beredar video yang memperlihatkan seorang siswi SMA di Bandar Lampung memeragakan tindakan yang mengarah ke gerakan asusila.

Dalam video yang menyebar, siswi tersebut diarahkan untuk menjulurkan lidah dengan sesekali mengeluarkan desahan.

Bahkan, dalam sekali waktu siswi ini diminta untuk memegang area sensitifnya. (**/red)