Bandar Lampung, Penacakrawala.com – Kepolisian Daerah (Polda) Provinsi Lampung menggelar acara nonton bersama (nobar film ‘Sayap-sayap Patah’ mulai dari TNI, perusahaan, akademisi, komoditas hingga media massa untuk dapat menginformasikan ke masyarakat terkait paham radikalisme.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Lampung, Komisaris Besar (Kombes) Pol Zahwani Pandra Arsyad saat memberi sambutan di Bioskop XXI Mal Boemi Kedaton, Rabu, 14 September 2022. Ia mengatakan jika film Saya-sayap Patah diadopsi dari kisah nyata kerusuhan Markas Komando (Mako) Brimob.
“Tepatnya pada Maret 2018, dimana pada sebuah sel di Mako Brimob di Depok Kelapa Dua saat itu jebol oleh 150-an narapidana teroris. Para napi teroris menyandera para anggota Densus 88,” kata Zahwani Pandra Arsyad.
Ia juga menjelaskan jika Judul Sayap-sayap Patah mengisahkan pengorbanan dan runtuhnya lima anak bangsa yang berprofesi sebagai anggota polisi.
“Dari film ini kami mengajak masyarakat agar paham bagaimana radikalisme ini bisa menyebar, dan seperti apa perjuangan kami untuk memberantas terorisme,” kata dia.
Adapun pihaknya mengajak stakeholder yang berunsur tiga pilar, TNI/ Polri untuk bisa menciptakan konsep kolaborasi. “Harapan bersama dapat menangkal terorisme. Apalagi dalam film ini mengisahkan perjuangan Ipda Yudi Rospuji.
Ia mengatakan dari lima korban polisi dalam tragedi Mako Brimob tersebut, ia mengajak agar semua masyarakat dapat menjelaskan bagaimana kepolisian menjaga persaturan Pancasila dan ajakan bagaimana bertoleransi baik ras, suku, dan agama.
(Red)