Bandar Lampung, Penacakrawala.com – Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadilah Astutik beri penjelasan mengenai penangkapan 4 terduga teroris di Lampung oleh Densus 88 Mabes Polri.
“Benar ada empat orang yang diamankan oleh tim Densus 88 dan pelaku dibawa ke Jakarta untuk dilakukan penyelidikan,” kata Kombes Pol Umi, Selasa (31/11/2023).
Kombes Pol Umi Fadilah Astutik juga mengajak masyarakat bersama-sama menciptakan pemilu damai, aman dan tertib.
“Jangan mudah terprovokasi oleh berita-berita, mari melakukan cek dan ricek agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Kombes Pol Umi.
Sebelumnya, Densus 88 Mabes Polri mengamankan empat warga Lampung yang terlibat jaringan Jamaah Islamiyah (JI).
Jubir Densus 88 Mabes Polri Kombes Pol Aswin Siregar mengatakan, pihaknya beberapa hari lalu mengamankan empat warga Lampung yang terlibat jaringan terorisme JI.
“Kami telah melakukan serangkaian tindakan pengamanan dengan menangkap 59 orang selama Oktober 2023 dan termasuk empat warga Lampung,” kata Jubir Densus AT Mabes Polri Kombes Pol Aswin Siregar dalam keterangannya melalui akun instagram resmi Humas Polri @divisihumaspolri di Mabes Polri, Senin (31/10/2023).
Ia mengatakan, keempat orang asal Lampung tersebut merupakan jaringan dari JI yang terstruktur.
Empat orang asal Lampung merupakan serangkaian penangkapan 19 tersangka lainnya yang diamankan pada 2-23 Oktober 2023.
“Ada 1 orang ditangkap di Sumbar, 1 orang di Jabar, 5 orang di Sumsel, 4 orang di Lampung, 1 orang di Kalbar dan 7 orang NTB,” kata Kombes Pol Aswin Siregar.
Pelaku teroris 19 orang ini merupakan kategori aktivitasnya menyebarkan propaganda radikal di medsos.
Mereka juga mengadakan latihan fisik yang dilakukan mereka baik JI, AD (Jamaah Ansharut Daulah) dan Anshor Daulah (AD).
Polisi juga berhasil menangkap 40 orang pelaku terorisme pada 27-28 Oktober 2023, Pelaku terorisme 40 orang tersebut merupakan kelompok JAD pimpinan AO.
Menjadi pendukung DI atau isis, 40 orang itu dimana 23 ditangkap di Jabar, 11 DKI Jakarta, 6 Sulteng.
Mereka pimpinan JAD yakni AO dengan kegiatan terencana oleh kelompok ini.
“Mereka sengaja menganggu pesta demokrasi dan itu pernyataan dari tersangka setelah diperiksa polisi,” kata Aswin.
Pelaku mengibaratkan bahwa demokrasi merupakan perbuatan maksiat dan melanggar hukum.
“Mereka sengaja melakukan serangan kepada aparat keamanan yang menjadi pengamanan dalam serangkaian pemilu,” kata Kombes Pol Aswin.
Pihaknya telah menggeledah dan ditemukan barang bukti 1 pucuk AK 47 dengan amunisinya banyak.
Ditemukan senjata lainnya, senapan angin untuk latihan, senjata tajam (sajam), senjata revolver amunisi 17 butir.
Polisi juga menemukan bahan kimia sebagai bahan peledak, seperti belerang, garam himalaya dipakai untuk mengganti HCL.
Kemudian materi cetakan buku yang digunakan sebagai bahan alat propaganda tersangka.
“Kami tidak mentolerir menjelang pesta demokrasi, ada informasi dengan konflik global dunia jangan sampai masyarakat terbawa bawa. Terutama untuk dukung mendukung donasi yang tidak terarah sebenarnya ditunggangi oleh beberapa kelompok,” kata Kombes Pol Aswin.
Sehingga untuk menaikan giroh untuk melakukan kegiatan aksi terorisme.
“Kami tidak pernah berhenti mengawal dan menindak keberadaan kelompok terorisme yang mengancam bangsa ini,” kata Kombes Pol Aswin.
Densus tidak akan pernah berhenti dalam menghalau kegiatan terorisme.
Jamaah Islamiyah (JI) sudah terdaftar sebagai daftar terduga pelaku teror dan organisasi teror.
Mereka akan berhadapan dengan Densus 88 Mabes Polri.
Pelaku terorisme ini berencana untuk menggagalkan pesta demokrasi.
“Banyak pihak juga telah menjamin lancarnya pesta demokrasi 2024, dan masyarakat untuk tetap tenang,” kata Kombes Pol Aswin.
Polri mencatat sepanjang 2023 mencapai 104 pelaku terorisme telah ditangkap dan Oktober ini mencapai 59 orang. (**/red)