Tanggamus, Penacakrawala.com – Menyikapi soal Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT – DD) Tahap I dan II yang belum tersalurkan kepada masyarakat Kabupaten Tanggamus dan diduga terkendala pada Rekening Bank Rakyat Indonesia (BRI). Tim Aliansi Jurnlistik Online (AJO) Indonesia DPC Tanggamus Mengkonfirmasi BRI Unit Kotaagung. Jum’at, 12 Juni 2020.
Menurut keterangan Wawan Kepala Unit Kantor BRI Kotaagung, bahwa BLT – DD yang bekerjasama dengan BRI Unit kotagung hanya sebagian dari Kepala Pekon.
“kalau dari Pemerintah Daerah Kabupaten Tanggamus itu belum ada surat masuk kesini, mungkin di Cabang BRI Pringsewu, kalo disini Unitnya dan surat yang masuk ke kami sebagian besar dari Kepala Pekon,”kata Wawan kepada Tim AJO Indonesia diruangannya.
Wawan menerangkan tentang proses pembuatan Rekening tersebut, bahwa aktivasi pembuatan Rekening itu memakan waktu yang cukup lama pasalnya penginputan data dari perangkat pekon masih ada yang bermasalah.
“Jadi begini, rekening itu dibuat oleh kantor pusat BRI, setelah jadi, masing – masing dikirim berdasarkan data yang dikirim oleh Unit. Kita perlu melakukan pencetakan dan aktivasi ATM,Di saat proses aktivasi itulah yang memakan waktu, pertama mungkin datanya belum sukses. Dan ketika kita kerjasama dengan PMD, dari PMD ke kecamatan sampai Desa, kami sudah menyarankan cara pembuatan dan penginputan Excel nya. Misalkan kita masukkan no KTP tanpa ada spasi, itu enggak akan muncul, kemungkinan disitu masalahnya,”terangnya.
Masih menurut wawan,Saya sudah bicarakan dengan Kabid, Sekertaris dan Kepala dinasnya waktu kesini dan sudah saya jelaskan bahwa masalahnya ada di penginputan data dari Pekonnya, jadi jangan salahkan kami, karna barangnya yang sudah jadi, sekarang PR nya ada sama kami, tetapi tolong, jangan kami yang disalahkan. Karna bahasa di desa, kalau kami mau menyalurkan secara acak, nanti desa yang lainnya ribut, jadi kami minta tolong, seumpama Desa Terbaya yang di input ada 50 terus yang dapet cuma 40, kami minta yang 10 itu menyusul dan sabar. Ini yang ditangani Unit BRI Kotaagung, yang sudah jadi itu ada 15 Pekon, dan siap untuk di bagikan,”katanya.
Dengan adanya masalah tersebut, Wawan menegaskan bahwa pihaknya tidak ada niat untuk menghambat penyaluran tersebut.
“Jadi, kami bukan mau menghambat penyalurannya, karna kami juga menghindari dari bahasa desa tadi,”imbuhnya.
Saya juga pernah dimarahin pak kadis PMD, ya saya bilang mohon maaf aja pak karena saya enggak ngerti peraturan Menteri, tapi kalo bapak nanya peraturan BRI saya Jawab, karna di peraturan Menteri kan boleh Tunai dan Non Tunai, disitulah bingungnya saya, karna pak kadis telp saya bahwa di kabupaten tanggamus harus Non Tunai semua, mangkanya kalo ada yang mau rekom, saya bilang harus lewat PMD dulu,”ujarnya.
Wawan mengapresiasi pada Pekon Ketapang yang menurutnya perlu di contoh dalam penginputan data.
“Yang saya apresiasi ini pekon Ketapang, dari 150 sekian orang yang di input, hanya 1 orang yang gagal di input,”ungkapnya.
Melansir pemberitaan sebelumnya, Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) tahap 1 dan II, di Kabupaten Tanggamus belum tersalurkan kepada para warga penerima manfaat, sebagaimana tertuang daralam instruksi No. 01 tahun 2020 tentang percepatan penyaluran BLT Dana Desa. Kamis, 11 Juni 2020.
Menurut Sekretaris Dinas PMD setempat, Suyanto mengatakan, kendala belum tersalurkan BLT DD tersebut, karena belum rampungnya pembuatan rekening calon penerima oleh BankĀ BRI. Terlebih nomor rekening dicetak di kantor pusat (Jakarta). Fisiknya (buku rekening dan ATM) baru dicetak di Unit, jadi butuh waktu cukup lama. Hal ini juga telah ditindak lanjuti dengan mengirimkan surat ke Bank BRI agar dapat dipercepat.
(Uud/ Tim AJO Indonesia)