Pesisir Barat, Penacakrawala.com – Polres Pesisir Barat (Pesibar) mengungkap usaha rongsok merugi diduga jadi sebab seorang pria beristri nekat akhiri hidupnya.
“Hasil identifikasi tidak ditemukan tanda tanda kekerasan, tidak ditemukan luka lebam akibat penganiayaan dan tidak ditemukan pembusukan di saat visum,” ujar Kapolres Pesisir Barat, Polda Lampung AKBP, Polda Lampung Alsyahendra, S.I.K,.M.H melalui Kasihumas Ipda Kasiyono, S.E.,M.H.
“Memang sudah dua bulan ini korban usaha rongsokannya rugi, korban selalu merenung memikirkan terus usahanya berdasar keterangan istri korban,” terus dia.
Polres Pesisir Barat sebelumnya mengevakuasi jasad seorang pria yang nekat akhiri hidup di sebuah gubuk di Pemangku Suka Tani, Pekon Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah, Sabtu (18/5/2024).
Dia mengatakan, korban pertama kali ditemukan tewas oleh warga sekitar bernama Linda pukul 13.30 WIB.
“Kemudian ia melaporkan peristiwa tersebut ke peratin Pekon Rawas yang selanjutnya menghubungi pihak kepolisian,” terang dia.
“Pihak kepolisian setelah mendapatkan informasi langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) guna mengevakuasi korban tersebut,” sambungnya.
Setelah korban dievakuasi, langsung dilakukan identifikasi oleh Polres Pesisir Barat dan dokter Puskesmas Krui.
Diketahui korban bernama Panji Warobun Ghofur, 26 tahun, alamat Desa Bandar Agung, Kecamatan Banjit, Way Kanan yang merupakan seorang buruh tukang rongsokan.
Kasihumas menambahkan, menurut keterangan istri korban pada hari Kamis 16 Mei 2024 pukul 20.00 Wib, korban naik motor ke Krui menuju rumah ibu mertuanya.
Namun istri dan ibu mertuanya tidak berada di tempat dikarenakan istrinya lagi berduka bapaknya meninggal dunia dan sedang berada di Sp 6 ngambur.
Keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan membuat surat pernyataan bermaterai oleh Istri korban dan disaksikan Peratin Rawas.
Jenazah korban pun telah dibawa ke Metro 26 Kecamatan Bantul, Metro menggunakan Ambulance. (**/red)