Buanainformasi.com – Luasnya areal longsor di Kampung Cibitung, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, membuat tim evakuasi gabungan kesulitan. Pada hari keempat proses evakuasi, Jumat 8 Mei 2015, belum ditemukan korban yang sebelumnya dilaporkan hilang.
Berdasarkan hasil pemetaan, luas lahan longsor di Kampung Cibitung mencapai 5 hektare dengan kedalaman tanah longsor bisa mencapai sekitar 10 meter. Dengan begitu, tim gabung membutuhkan kerja keras untuk mencari para korban lain yang belum ditemukan.
Berbagai upaya akan dilakukan tim gabungan, salah satunya petugas dari Polres Bandung yang mengerahkan empat ekor anjing pelacak untuk mencari korban lainnya yang tertimbung material longsor.
“Setiap hari kami lakukan proses evaluasi dalam masa tanggap darurat ini. Salah satunya kami terjunkan anjing pecalak, meskipun di hari keempat proses evakuasi belum ditemukan korban. Namun hal ini akan terus kami lakukan,” jelas Kapolres Bandung AKBP Erwin Kurniawan, Sabtu 9 Mei 2015.
Sementara itu, terkait penyelidikan penyebab longsor, Erwin mengungkapkan tim Puslabfor yang beranggotakan 11 orang sudah bekerja. Salah satunya dengan mengambil sampel dari pipa yang meledak.
Selain itu, sudah dilakukan juga pemanggilan terhadap saksi-saksi baik dari warga, PT Star Energy maupun BPBD Kabupaten Bandung.
“Karena masih jadi pertanyaan, fokus tim penyelidik adalah mencari tahu untuk memastikan apakah terjadi ledakan dulu atau longsor dulu kemudian menghantam pipa hingga meledak. Itu yang mesti dicari tahu,” ujar Erwin.
Erwin menegaskan institusinya akan melanjutkan hingga proses penyidikan jika ternyata dalam perjalanannya ditemukan indikasi pidana.
“Dalam proses penyelidikan ini, kami juga melibatkan tim dari geologi dan warga,” tuturnya.
Hingga hari keempat proses pencarian, sudah ditemukan lima jasad korban longsor. Empat korban jiwa ditemukan pada hari kejadian, sedangkan satu korban meninggal berikutnya ditemukan tim gabungan pada Kamis, 7 Mei 2015.
Longsor terjadi di Kampung Cibitung RT 01/RW 15, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Selasa sore 5 Mei 2015 sekitar pukul 14.30 WIB.
Munculnya kabar jika longsor disebabkan oleh ledakan pipa gas milik PT Star Energy telah memancing kemarahan warga sekitar. Bahkan warga kerap mendatangi kantor dan lokasi utama eksplorasi energi panas bumi atau geothermal untuk meminta pertanggungjawaban. (sumber : Viva.co.id)