Polresta Bandar Lampung Masih Memeriksa Saksi Terkait Dugaan Perundungan Barbau Asusila Yang Dialami Siswi SMA

0
117

Bandar Lampung, Penacakawala.com – Polresta Bandar Lampung masih memeriksa saksi-saksi terkait dugaan perundungan berbau asusila yang dialami siswi SMA di Bandar Lampung.

Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra mengatakan, pihaknya saat ini masih periksa saksi-saksi kasus perundungan berbau asusila.

“Kami masih periksa saksi-saksi. Nanti akan saya infokan kembali hasilnya,” kata Dennis kepada, Senin (4/12/2023).

Ia menjelaskan, korban melaporkan kasus perundungan dan asusila terkait UU ITE.

Pihaknya saat ini juga tengah melakukan trauma healing terhadap korban.

Seorang siswi SMA di Bandar Lampung berinisial MU diduga menjadi korban asusila.

Warga Rajabasa, Bandar Lampung ini mendapatkan perlakuan asusila dari rekan-rekan sekelasnya.

Kakak korban, CP (24), menjelaskan, sang adik disuruh memeragakan gerakan asusila disertai suara rintihan.

Aksi itu lalu divideokan oleh rekan-rekannya.

“Jadi adik saya ini disuruh memeragakan suara rintihan atau desahan lalu direkam oleh para pelaku,” kata CP, Senin (4/12/2023).

CP merasa kasihan pada MU karena diperlakukan dengan tidak semestinya.

“Saat ini adik kami sampai trauma dengan kejadian tersebut,” imbuhnya.

Lima siswa SMA di Bandar Lampung diduga terlibat kasus perundungan berbau asusila.

Mereka menyuruh siswi berinisial MU (18) untuk berbuat seolah-olah sedang melakukan perbuatan asusila di kelas sembari direkam.

MU pun menceritakan kisah pilu selama dirundungan oleh teman-temannya.

Dia mengatakan, dari lima pelaku perundungan tersebut, satu di antaranya merupakan perempuan.

MU mengaku disuruh oleh lima temannya berbuat asusila dengan mengeluarkan suara merintih atau mendesah.

“Itu kawan sekolah saya nakal banget. Jahil banget mereka itu,” kata MU, Senin (4/12/2023).

“Dari lima orang itu, ada perempuannya yang menyuruh saya (berbuat asusila), divideokan dengan suara merintih,” tambahnya.

Tidak hanya itu, MU juga disuruh berpose dengan gaya tak senonoh.

“Saya itu selain disuruh merintih, mendesah, lalu direkam. Mereka meminta saya pegang bagian dada sambil direkam,” tutur MU.

Dalam proses perekaman itu, kata MU, sejumlah teman sekelasnya menyaksikan.

Ia mengaku diancam videonya akan disebar jika tak mau melakukan perintah para pelaku.

MU juga sempat hendak dibawa ke kamar mandi.

“Tapi nggak jadi dan akhirnya masuk lagi ke kelas,” jelas MU.

Ia mengatakan, para pelaku menyuruhnya menonton film asusila.

Setelah itu ia juga disuruh untuk membuka baju.

MU menjelaskan, perundungan ini dilakukan berkali-kali oleh lima siswa sejak Juli 2023.

“Mereka melakukan atau berbuat asusila dilakukan setiap seminggu sekali dan merekam tindakan asusila tersebut,” kata MU.

“Saya sempat laporan ke guru. Tapi tidak ada pembelaan dari sekolah,” kata MU.

Dikatakan MU, perundungan yang dialaminya bukan cuma asusila.

Ia juga pernah dipukuli oleh teman-temannya.

“Saya pernah dipukul, celana pernah dirobek. Kawan yang lain tidak ada yang membela. Guru di dalam kelas juga tidak melarang,” imbuhnya.

MU juga kerap dimintai uang jajan oleh para pelaku.

“Kalau saya mengadu, akan disebar video tersebut,” tandas MU. (**/red)