Kota Agung Barat, Penacakrawala.com – Banyaknya kendala ditingkat petani mulai dari kendala teknis dalam hal ini budidaya termasuk serangan organisme penggangu tanaman (OPT) dan hal non teknis seperti ilmu pengetahuan petani menjadi hal penghambat kemajuan pertanian.
Kendala di atas, salah satu penyebabnya adalah keterbatasan jumlah penyuluh pertanian lapangan (PPL). Kabupaten Tanggamus terdiri dari 302 desa atau kelurahan, sedangkan tenaga PPL baik PNS maupun THL TBPP berjumlah 107 orang.
Menyikapi hal ini, Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Tanggamus melalui kegiatan Integrated Participatory Development and Irrigation Program (IPDMIP) atau Pengembangan dan Manajemen Irigasi Partisipatif Terintegrasi menggelar Pelatihan Penyuluh Swadaya.
Pelatihan Penyuluh Swadaya digelar di 5 (lima) kecamatan salah satunya Kecamatan Kota Agung Barat. Di kecamatan ini pelatihan digelar di Balai Penyuluh Pertanian Kota Agung Barat (BPP Kobar) selama lima hari (7-12/10).
Pelatihan yang dibuka langsung oleh Camat Kota Agung Barat, Firdaus, S.Pd diikuti 30 peserta yang terdiri dari para ketua kelompok tani di Daerah Irigasi (DI) Way Maja.
”Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, semoga pertanian di Kecamatan Kota Agung Barat lebih maju dari sebelumnya,”ujar Firdaus yang sekaligus menjabat Ketua Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani) Kecamatan Kota Agung Barat.
Roni Sepriyono SP, selaku Plt. Koordinator BPP Kobar menjelaskan, “Pelatihan ini bertujuan melatihan para penyuluh pertanian swadaya untuk membantu tugas Penyuluh Pertanian Lapangan di setiap desa/pekon dan peningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap (PKS) tekniks usaha tani Penyuluh Pertanian Swadaya,”katanya.
Lebih lanjut, Para ketua dan pengurus kelompok tani, yang berasal dari Pekon Pejajaran, Kesugihan, dan Maja setelah dilatih diharapkan menjadi sambung lidah dari PPL. “Semuanya berperan aktif, sehingga bila ada kendala di lingkungan petani dapat segera terselesaikan,”tegas Roni.
Roni juga menambahkan tiga pekon ini menjadi prioritas karena menurut data pusat ketiga pekon ini yang teraliri aliran sungai DI Way Maja.
Sementara, Wakijan SE, MM, selaku Kepala Bidang Prasarana dan Saranana Pertanian (PSP) Dinas Pangan dan Pertanian saat menutup pelatihan menegaskan keberadaan penyuluh swadaya sangat penting dan diharapkan peran aktifnya setelah dilatih.
“Kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini (pelatihan, pen) tapi berlanjut dalam aktifitas di Daerah Irigasi May Maja dalam membina para petani,”ujar Wakijan.
Secara lebih jelas Koordinator BPP Kobar mengatakan Undang undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (SP3K) mengamanatkan bahwa Penyuluhan dilakukan oleh Penyuluh Pertanian PNS, Penyuluh Pertanian Swadaya dan Penyuluh Pertanian Swasta. Selanjutnya dalam UU Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani pasal 46 mengamanatkan bahwa penyedian penyuluh pertanian paling sedikit 1 (satu) orang dalam 1 (satu) desa.
Keberadaan Penyuluh Pertanian PNS dan Penyuluh THL TBPP saat ini masih dirasakan kurang memadai untuk bisa memberikan pelayanan penyuluhan yang optimal bagi pelaku utama maupun pelaku usaha. Oleh karena itu diperlukan pemberdayaan Penyuluh Pertanian Swadaya sebagai mitra Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di setiap desa atau pekon.
Jalanya pelatihan menerapkan Protocol Covid 19, cuci tangan dan tes suhu tubuh dilakukan. Para peserta diwajibkan memakai masker dan jaga jarak. Dalam mengikuti pelatihan, para peserta juga tidak ada yang absen.
“Kami antusias dan sangat tertarik dengan pelatihan ini, apalagi materi disampaikan sangat cocok dengan keadaan petani di pekon kami, semoga pembinaan ini beranjut seperti fasiltas dan biaya pembinaan juga teranggarkan,” ujar Mustakim, peserta pelatihan dari Pekon Kesugihan dan juga Ketua KTNA Kota Agung Barat.
Hal senada juga diutarakan Askhori peserta dari Pekon Pejajaran. “Selain pembinaan para pengurus Poktan dan petani, pembangunan dan perehaban saluran irigasi baik sekunder sampai tersier semoga cepat terealisasi. Sehingga semua tujuan dan target pertanian di DI Way Maja terwujud dengan cepat,”ujar Ketua P3A Kilu Andan I.
(Mas’ud)