Puluhan WNA di Amankan Imigrasi Kalianda
[sz-ytvideo url=”https://www.youtube.com/watch?v=i4F2aO-y4v0″ theme=”dark” cover=”youtube” start=”1″ end=”1″ responsive=”y” autoplay=”y” loop=”y” fullscreen=”y” disablekeyboard=”y” disableiframe=”y” disablerelated=”y” delayed=”y” schemaorg=”y” /]
BUANAINFORMASI.COM-Kantor Imigrasi Kalianda Lampung Selatan,mengamankan Puluhan Warga Negara Asing ilegal asal Negara Somalia, di amankan lantaran tidak mengantongi Visa dan Izin Resmi untuk masuk ke Negara Indonesia dari kantor imigrasi setempat. mereka meninggalkan negaranya karena sedang terjadi perang besar. Rabu (7/9/2016)
sebanyak 10 wna asal somalia tersebut sebelumnya diamankan oleh pihak kepolisian sektor kawasan pelabuhan bakauheni menuju pulau jawa. WNA ilegal tersebut diamankan karena tidak mengantongi visa dan izin untuk masuk ke indonesia dari kantor imigrasi,meski wna tersebut memiliki paspor asal negara Somalia.namun dengan paspor itu saja mereka tidak bias masuk ke indonesia .di duka mereka tidak melewati tempat pemeriksaan imigrasi saat masuk dari negara malaysia, melalui jalur gelap menuju medan sumatera utara.
Ke-Sepuluh WNA diamankan saat sedang berada di dalam Bus Antar Lintas Sumatra dengan Nomor Polisi BK 7889 DK dengan tujuan Medan-Jakarta.saat itu pihak KSKP Pelabuhan Bakauheni melihat mereka karena tampak seperti Orang Asing, pihak KSKP Langsung Berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi Kalianda dan langsung di amankan ke kantor imigrasi setelah dilakukan pemeriksaan, selanjutnya dikirim ke rumah detensi imigrasi Jakarta untuk dilakukan pemeriksan lebih lanjut.
Kepala Imigrasi Kalianda Edi Feriyan menjelaskan” salah satu WNA Ilegal tersebut kedatangan mereka ke Indonesia dengan tujuan akhir Jakarta, hanya untuk menemui pihak International Organization For Migration agar dapat diproses sebagai Warga Negara Asing yang mencari Swaka ke Negara Amerika Serikat atau Kanada. mereka meninggalkan Negara Somalia karena Negara tersebut sedang terjadi perang. sehingga mereka mencari negara lain sebagai tempat tinggal yang baru.” Ujarnya (Basri Subur)