Bandar Lampung, Penacakrawala.com – Ratusan petani, buruh, dan buruh tani menggelar demo di pintu masuk Kantor Pemprov Lampung, Selasa (26/9/2023).
Demo tersebut dalam rangka Hari Tani Nasional, yang momentumnya jatuh setiap 24 September.
Dalam demo tersebut, sejumlah aspirasi perihal aktivitas pertanian disampaikan.
Beberapa di antaranya seperti mendesak pemerintah mewujudkan reforma agraria sejati dan pencabutan Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Tuntutan itu dituangkan dalam bentuk orasi dan tulisan poster.
Salah satunya bertuliskan “Wujudkan reforma agraria sejati dan cabut UU Cipta Karya.”
Berdasarkan informasi, masa aksi mulanya datang dari arah Jalan Wolter Monginsidi dan berhenti di depan pintu masuk kantor Pemprov Lampung.
Sebab, kedatangan masa aksi diadang kawat berduri.
Beberapa aparat kepolisian juga berjaga di lokasi tersebut.
Mulanya, masa aksi berorasi di pintu masuk tersebut.
Namun, seiring berjalannya waktu mereka berpindah ke lapangan Pemprov Lampung, yang lokasinya sedikit lebih dekat dengan gedung ruang kerja Gubernur Lampung dan DPRD Provinsi Lampung.
Sayangnya, di lokasi baru itu juga tidak bisa menjadi jalur yang bisa dilewati, sebab kawat berduri juga dipasang di sana.
Beberapa tuntutan peserta aksi:
– Hentikan kriminalisasi dan represivitas terhadap masyarakat yang mempertahankan ruang hidup.
– Hentikan segala bentuk perampasan lahan.
– Cabut HGU di PT BSA/BW.
– Tolak SK Menteri Kehutanan No 814/MENLHK/SEKJEN/PLA.2/7/2023 terkait izin penggunaan kawasan hutan
– Pelepasan status desa-desa dari klaim kawasan hutan register 1 Way Pisang.
– Menolak perpanjangan HGU PT BNIL.
– Menjadikan tanah eks HGU PT BNIL sebagai objek LPRA dengan penerima masyarakat korban gusuran PT BNIL.
– Cabut UU Ciptaker.
– Cabut UU Minerba.
– Wujudkan pendidikan gratis, ilmiah, demokratis.
– Wujudkan reforma agraria sejati. (**/red)