RI Masih Dilihat Jadi Pasar Seksi di Mata Asing

0
628

target-ekspor-impor-2014_325_183Buanainformasi.com – Perekonomian Indonesia masih dinilai positif saat ini di mata asing. Daya tarik perekonomian Indonesia di mata investor asing didorong oleh bonus demografi dan konsumsi masyarakat yang terus naik.

Hal tersebut disampaikan oleh Jean Stephens, Chairman RSM International, salah satu jaringan perusahaan audit, pajak, dan business advisory terbesar di dunia.

Menurut Jean, membaiknya perekonomian Indonesia secara tidak langsung membuat Indonesia menjadi pasar bagi investor.

“Perekonomian Indonesia merupakan pasar yang seksi bagi investor asing, karena ditopang dua faktor utama, yakni bonus demografi dan konsumsi masyarakat yang terus naik,” kata Jean, seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Senin 11 Mei 2015.

Dia menjelaskan, banyak investor yang berlomba ingin berinvestasi di Indonesia di semua sektor. “Indonesia terus membaik dan merupakan pasar seksi,” ujar dia.

Mengacu pada data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi pada kuartal I-2015, tercatat meningkat 16,9 persen dibandingkan periode sama tahun lalu menjadi Rp124,6 triliun.

Sebanyak Rp82,1 triliun dikontribusi oleh penanaman modal asing (PMA), yang tumbuh sebesar 14 persen dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) senilai Rp42,5 triliun, atau meningkat 22,8 persen.

Secara global, Jean memaparkan, kondisi perekonomian dunia saat ini sudah mulai membaik, meskipun masih ada beberapa negara yang masih mengalami krisis.

Dia menyebut, perekonomian Amerika Serikat terus menunjukkan tanda-tanda perbaikan, menyusul kebijakan yang dikeluarkan pemerintah AS, yang mampu membuat perekonomian semakin bergairah, dan angka pengangguran di AS pun secara perlahan sudah turun.

Dia memperkirakan, tahun ini, perekonomian AS akan tumbuh positif.

Jean mengatakan, jika perekonomian AS tumbuh positif, pertumbuhan ekonomi Eropa masih belum menentu. Ada negara yang tumbuh positif ada juga negara yang masih krisis.

Menurutnya, negara di Eropa yang perekonomiannya masih kuat adalah Jerman dan Inggris, sedangkan Spanyol dan Yunani masih krisis. “Secara umum, perekonomian Eropa masih dalam tahapan perbaikan,” kata dia.

Jean mengatakan, kondisi perekonomian Asia terus stabil meskipun Tiongkok agak melambat, tetapi perlambatannya tidak menyebabkan resesi. Demikian pula dengan perekonomian India yang masih positif. (sumber : Viva.co.id)