Bandar Lampung, buanainformasi.com – Sekitar 100an personil gabungan dari Direktorat Lalulintas Polda Lampung bersama Satuan Lalulintas Polresta Bandarlampung dan POM TNI melakukan Kampanye Operasi Keselamatan Krakatau (KOKK) 2018 di Bundaran Tugu Adipura Bandarlampung, Rabu (7/3).
Kampanye yang dipimpin langsung oleh Direktur Lalulintas Polda Lampung Kombes Kemas Ahmad Yamin merupakan kampanye operasi terpadu serentak yang dilaksanakan diseluruh Indonesia yang berlangsung selama 21 hari dimulai dari tanggal 5 sampai 27 Maret 2018.
“Operasi ini bersifat simpatik dan kita mengarahkan kepada masyarakat, langsung kita berikan teguran oleh petugas, ini kesalahan, dan ini cara yang benar, agar masyarakat tau,” ujar Direktur lalulintas Polda Lampung Kombes Kemas Ahmad Yamin di Tugu Adipura.
Dirlantas menambahkan, untuk teguran yang diberikan kepada masyarakat yang tidak menggunakan helem SNI dan harus klik, dan pengendara mobil yang tidak menggunakan sabuk pengaman juga kita berikan teguran, selain itu kita juga melakukan himbauan dan memberikan selebaran terkait kecelakaan lalulintas. Saya berharap masyarakat semakin sadar dengan Berlalulintas, sehingga angka kecelakaan menurun.
“Secara gelobal data lakalantas ditahan 2017 menurun, tetap sebagai insan lalulintas kita berupaya semaksimal mungkin untuk menurunkan angka kecelakaan tersebut,” katanya.
Untuk operasi ini sebenarnya ruhnya adalah operasi simpatik, dengan 80% himbauan, dan pendidikan kepada masyarakat dan, 20% penindakan adalah penindakan.
“Dengan 20% penindakan itu kita tetap akan berupaya tidak melaksanakan penilangan, kalau bersifat penilangan, blankonya sudah kita sediakan adalah teguran tertulis,” Jelasnya.
Setelah dilakukan penindakan tertulis dengan belangko, sambung Kemas, data tersebut akan kita masukkan bank data, dan setelah operasi ini selesai, akan kita akan lihat apakah pelanggar tersebut masih mengulangi akan kita lakukan penilangan, agar ada efek jera.
“Jika ada pelanggaran fatal, pelanggaran yang menyebabkan kecelakaan membahayakan diri sendiri dan orang lain, makan akan kita tindak penilangan,” tutupnya.(*)