Buanainformasi.com – Adik Suprapto, WT (38) mengatakan, sebelum ditembak polisi, Jufri Pasaribu alias Jamal (45) menyatroni kediamannya di Rt 04/09, tepatnya di Jalan Jati IX, Tanjung Priok, Jakarta Utara. WT melihat ketika datang ke rumahnya Jamal dalam kondisi mabuk.
“Jamal itu dalam keadaan mabuk ke rumah saya. ‘Keluar lo! Enggak keluar gue matiin lo’. Dia teriak-teriak pas mau buka puasa itu. Itu depan rumah saya ramai sama warga,” ujarnya di ruang Kapolres Metro Jakarta Utara, Jumat (3/7) malam.
Sambil marah-marah, Jamal terus mencari dan mengaku akan membunuh kakaknya. Bahkan, kata WT, Jamal sampai mendobrak pintu pagar rumahnya.
“Dia dorong pintu pagar. Saya lari ke dalam. Dia malah dorong pintu rumah saya sampai terbuka. Saya teriak, dia juga ikut teriak bilang mau ngehabisin nyawa kakak saya,” ujarnya.
Menurut WT, setelah sempat ngotot mencari kakaknya, akhirnya Jamal pulang. Namun, tanpa disangkanya, kali ini Jamal kembali ke rumahnya dengan membawa parang.
“Saya langsung nyuruh anak-anak saya keluar. Daripada kena sama amukan itu pria onar. Saya usir dia. Dia pergi, eh datang lagi teriak-teriak cuman bawa parang. Adik saya keluar, lemparin itu orang pakai batu,” ucapnya.
Takut melihat peringai Jamal, dia pun menghubungi polisi. Akhirnya tak beberapa lama berselang polisi datang untuk mengingatkan Jamal jangan bikin onar.
“Kejadian itu saya buru-buru lapor polisi ke Polsek sama sepupu saya, pas dia pergi kedua kalinya. Polisi datang ke rumah saya, foto-fotoin pintu dan kaca rumah saya yang rusak,” kata dia.
“Pas polisi itu datang, dia (Jamal) masih ribut teriak-teriak di luar. Sama polisi dipanggil tapi enggak mau dengar kali ya. Tapi saya dengar memang ada dua kali tembakan. Namun sayanya enggak lihat soalnya ada di teras rumah,” sambungnya.
Kepada polisi, dia mengaku tak tahu menahu latar belakang sosok Jamal sebenarnya. Namun, dia kerap mendengar bahwa Jamal merupakan sosok yang dikenal warga kerap membuat rusuh lingkungan.
“Tidak ada hubungan apa-apa saya dengan Jamal. Saya tidak terlalu kenal. Saya tahu namanya, tapi saya tahu, warga di sini menyebut dia pembuat onar kalau lagi mabuk. Bikin rusuh deh,” terangnya.
Sebelumnya seorang pria bernama Jufri Pasaribu alias Jamal (45) warga Jl. Jati VIII RT 008/009 No. 16, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, harus merenggang nyawa akibat luka tembak di bagian punggungnya oleh oknum polisi, Jumat (3/7) malam.
Seorang saksi mata, Riki (40) mengatakan, sebelum tewas, Jamal sempat rusuh dan cekcok dengan rekannya, Prapto. Tak lama berselang, korban justru ditembak oleh oknum polisi yang belum diketahui identitasnya.
“Informasinya, korban terlibat cekcok dengan Prapto. Namun tak lama kemudian, tahu-tahu korban sudah bersimbah darah di jalan karena ditembak (oknum) polisi,” kata Riki, di lokasi kejadian, Jumat (3/7).(Sumber : Merdeka.com)