Sejumlah Warga Di Pesisir Barat Mengeluhkan Gas Elpiji 3kg Karna Tidak sesuai Takaran

0
92

Pesisir Barat, Penacakrawala.com – Sejumlah warga di Pekon (Desa) Kampung Jawa, Kecamatan Pesisir Tengah, Pesisir Barat, Lampung mengeluhkan pemakaian gas elpiji 3 kg.

Pasalnya, mereka menyebut gas elpiji 3 kg tersebut lebih cepat habis dari biasanya.

Mereka menduga isi tabung gas elpiji 3 kg tersebut telah dikurangi alias tidak sesuai takaran.

“Biasanya gas elpiji 3 kg ini habis setelah digunakan 7-9 hari. Tapi sekarang habis cuma dipakai tiga hari saja,” ungkap Puad Ali (65), warga setempat, Jumat (24/11/2023).

Dikatakannya, kondisi itu terjadi dalam satu bulan terakhir.

Hal itu diketahui saat ampere regulator dipasang ke tabung gas elpiji, indikatornya menunjukkan isi tabung hanya setengah.

Fuad berharap Pemkab Pesisir Barat dapat pengecekan di sejumlah distributor gas elpiji yang diduga berlaku curang.

Ia juga meminta agar pihak tera melakukan pengawasan yang lebih ketat dalam proses pendistribusian gas bersubsidi tersebut.

“Kita berharap agar pemerintah dapat memperketat pengawasan pendistribusian gas elpiji ini agar tidak merugikan masyarakat,” ucapnya.

Hal serupa juga dirasakan oleh Fika (36), warga lainnya.

Ia mengaku jarum regulator tidak menyentuh titik penuh saat dipasang.

“Memang agak aneh akhir-akhir ini setiap beli gas elpiji 3 kg kok jarum regulatornya gak penuh saat dipasangkan,” kata dia.

Selama ini ia membeli gas elpiji selalu full dan bisa digunakan hingga sembilan hari.

Tapi tabung gas elpiji yang beredar sekarang berbeda karena hanya bisa digunakan 5 hari.

“Tentu kami berharap agar para penegak hukum melakukan penindakan tegas bagi siapapun yang sengaja melakukan pengurangan isi gas elpiji 3 kg ini,” imbuhnya.

Terpisah, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (Diskopdag) Pesisir Barat Siswandi mengatakan, jika ada pihak yang kedapatan sengaja mengurangi isi tabung gas elpiji 3 kg tersebut maka akan dilakukan tindakan tegas.

“Jika kejadian ini itu sudah berulang-ulang tentu sangat merugikan masyarakat selaku konsumen,” ucapnya.

Pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Fenera Lampung Barat terkait kejadian tersebut.

Dikatakannya, pihaknya juga akan membentuk tim untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan mengambil sampel yang ditemukan.

“Kita akan cari permasalahanya ada di mana. Permasalahan dari pengecer atau dari distributor,” ujarnya.

Ia juga mengimbau kepada distributor yang ada agar tidak main-main dengan takaran gas bersubsidi tersebut, karena sangat merugikan masyarakat. (**/red)