Sekelompok Pemuda Papua Kecam Pernyataan Farhat Abbas

0
669
Sekelompok Pemuda Papua Kecam Pernyataan Farhat Abbas
Sekelompok Pemuda Papua Kecam Pernyataan Farhat Abbas

Papua, buanainformasi.com-Sekelompok pemuda Papua di Kota Jayapura mengecam pernyataan Farhat Abbas, yang dinilai sangat provokatif dan tidak menunjukkan sikap seorang advokat profesional (20/05). Sabtu, (21/05/2016)

Kecaman itu diungkapkan dalam bentuk aksi membakar spanduk yang bergambar Farhat Abbas di depan pusat perbelanjaan di Distrik Abepura, Kota Jayapura, Jumat sore.

Aksi sekelompok pemuda yang terdiri dari perwakilan organisasi seperti dari Koalisi Anak Adat Papua, Black Danger Community dan KNPI Kota Jayapura serta mahasiswa dari berbagai kampus di Ibukota Provinsi Papua itu menarik perhatian warga dan pengguna jalan raya.

“Pernyataan Farhat Abbas lebih kepada pelecehan dan penghinaan kepada kami orang Papua. Pemerintah harus bersikap tegas kepada pernyataan rasis itu, Pak Presiden Jokowi segera ambil sikap soal ini,” kata Paulinus Ohee dari Koalisi Anak Adat Papua, dikutip dari antaranews.com

Sementara itu, Marcel Morin dari Black Danger Community mengatakan segera melaporkan Farhat Abbas ke pihak berwajib agar mantan suami dari Nia Daniati yang juga berprofesi sebagai pengacara itu bisa mempertanggungjawabkan pernyataan kontroversinya yang beredar luas di media sosial.

“Kami sangat menyayangkan pernyataan Farhat Abbas itu, yang mana telah mengganggu keharmonisan dan stabilitas keamanan di Papua, padahal kehidupan kami bermasyarakat disini sangat tentram. Apalagi, pemerintah sedang gencar melakukan pembangunan untuk peningkatan kesejahteraan,” kata Marcel

Untuk itu, pada Sabtu (21/5) pagi, kata Marcel, pihaknya akan melaporkan pernyataan Farhat Abbas ke Polda Papua.

“Sementara rekan-rekan kami di Jakarta akan melaporkan kasus ini ke Mabes Polri. Besar harapannya agar persoalan ini bisa dipertanggungjawabkan oleh Farhat Abbas,” kata Marcel Morin.

Sedangkan, Plt KNPI Kota Jayapura Benyamin Gurik yang ikut dalam aksi tersebut mengatakan pernyataan seorang Farhat Abbas di akun Facebook-nya telah menodai kerukunan hidup di Papua.

“Sangat mengutuk peryataan Farhat Abbas yang juga seorang publik figur. Dia telah merendahkan ras melanesia di Papua, kami menuding dia adalah orang gila yang masih di pelihara oleh negara ini. Kami minta aparat hukum segera memproses dia dengan hukuman yang setimpal,” katanya.

Benyamin meminta agar pemerintah segera turun tangan soal pernyataan Farhat Abbas termasuk para politisi dari Papua, karena apa yang disampikan lewat media sosial telah mencederasi tatanan hidup yang coba dibangun oleh Negara Indonesia.

“Dia sudah merendahkan martabat orang Papua, bahkan pernyataan ini akan membuat persoalan antar suku di Papua. Kalau negara dan pemerintah tidak mau ada konflik, maka Farhat Abbas segera ditangkap dan diproses hukum sesuai aturan, karena telah melukai tiga juta orang Papua yang sedang hidup aman dan damai,” katanya dengan nada tegas.

Pada momentum itu, Benyamin juga membacakan pernyataan Farhat Abbas yang beredar luas di media sosial dan dikutip oleh sejumlah bloger.

Dalam akun Facebook atas nama Farhat Abbas yang diposting pada Selasa (17/5) tertulis status sebagai berikut, “sewaktu Indonesia merdeka memang Papua tidak ikut, belakangan baru direbut Indonesia dari Belanda. Jadi, wajar kalau Papua ingin berpisah dari Indonesia, tapi jangan sampai itu terjadi, Indonesia akan rugi besar karna Papua tanahnya luas penduduknya sedikit. Sebaiknya pemerintah memindahkan separuh pulau Jawa yang padat itu ke Papua, buat orang asli Papua tidak berdaya, ajak dia kawin campur supaya ciri khas Papuanya pelan-pelan hilang”. (*)