Tanggamus, buanainformasi.com – Terkait adanya sengketa tanah warga ketapang kecamatan limau kabupaten tanggamus, dengan ahli waris anak Alm. Hi. Sadeli, yaitu Makmur, Mahpuf, dan Maskur menyebabkan 96 surat sertifikat program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) yang rencananya akan dibagikan hari ini di tunda. Kamis (30/8/2018)
Itu semua di benarkan oleh angota Pokmas,Zairi saat di wawancarai media kemarin di halaman kantor ATR BPN Tanggamus kepada media beliau mengatakan bahwa mereka selaku pokmas pekon ketapang kecamatan limau sudah mempersiapkan segala macam keperluan yang berkaitan dengan PTSL. Semua berkas yang mereka kumpulkan berdasarkan legalitasnya, semua sudah di legalisir oleh kepala pekon ketapang,
“Semua berkas yang di ajukan berdasarkan berkas yang ada dan selama ini tidak pernah kita temui tanah punya Alm. Hi. Sadeli, karena setau kami selaku pokmas dan masyarakat, tanah Alm. Hi. Sadeli sudah di jual belikan yaitu kepada Pak Saidi dan pak Mukayat, lengkap dengan saksi penjual yaitu Alm. Hi. Sadeli sendiri,” jelasnya.
Disisi lain, Rizki selaku Sekdes Pekon Ketapang Kecamatan Limau yang sempat diwawancarai saat mendampingi masyarakat selasa kemarin di kantor BPN Tanggamus, menjelaskan bahwa Pemerintahan Pekon akan selalu mengawal masyarakat sampai kapanpun.
“Intinya kami akan selalu berpihak kepada masyarakat, apa pun nanti keputusanya kami akan ikut memperjuangkan masyarakat, karna selain masyarakat di pekon kami, mereka semua adalah bagian dari saudara saudara kami, adapun untuk mediasi oleh BPN kemungkinan itu ada nanti,” ujarnya.
Perlu diketahui, bahwa dalam rangka pelaksanaan program prioritas percepatan pelaksanaan pendaftaran tanah oleh pemerintah perlu dilakukan penyiapan dokumen penguasaan / pemilik tanah, sarana dan prasarana yang di perlukan bagi masyarakat agar tanah yang di miliki dapat di daftarkan.
Sementara itu, sampai berita ini diturunkan,belum ada keterangan resmi dari pihak ATR/BPN Tanggamus terkait masalah sengketa tanah tersebut, karena pejabat yang membidangi lagi dinas luar atau lagi sibuk sehingga belum bisa ditemui awak media.(Red/Tim)