Penacakrawala – Masakan ini mungkin tidak asing bagi masyarakat lampung khususnya buat masyarakat adat. Menu ini sangat umum disajikan pada acara kumpul adat seperti cuak mengan atau acara adat lainnya.
Menu unik ini dibuat dari beragam bahan olahan baik yang direbus dulu,dibakar maupun mentah ,diantaranya ,timun ,terong , asam jeruk ,mangga,sambal terasi ,tempoyak ,ikan ,dan lain nya bisa juga pakai durian atau disesuai kondisi bahan yang ada ,namun yang wajib ada adalah sambal terasi ikan.
Semua bahan di aduk jadi satu dengan menggunakan tangan dicampur disesuaikan kebutuhan,setelah tercampur rata tambahkan sedikit air minum agar larut ,lalu tambahkan tempoyak (durian yang sudah di permentasi) atau durian manis tergantung selera untuk menambah sensasi rasanya.
Bila kita telaah lebih dalam makna dari pada proses pembuatan yang menggunakan beragam jenis makanan dan penyajiannya yang cenderung pada acara acara makan bersama baik kegiatan adat maupun makan bersama dalam keluarga sangat mungkin tradisi adat nyeruit dapat dimaknai sebagai upaya keluarga atau kelompok adat membangun kebersamaan dan kekompakan dalam keluarga maupun kelompok adat itu sendiri .
Hal ini tercermin pula dari pencampuran bahan menu seruit itu sendiri yaitu tercampur nya beragam bahan makanan yang pada akhirnya mampu menghasilkan cita rasa tersendiri yang sangat menggoda lidah penikmatnya.
Seruit biasanya dibuat dengan menggunakan ikan air tawar,hal ini dikarenakan memang budaya nyeruit lebih kental dilakukan oleh kelompok masyarakat adat yang dahulunya lebih banyak bermukim di tepi sungai.namun seiring dengan perkembangan seruit juga bisa di racik dan di ramu dengan menggunakan ikan laut.
Bagi penikmat seruit biasanya nyeruit akan lebih nikmat dan memunculkan sensasi ekslusif jika di temani dengan lalapan jengkol,petai, julang jaling,daun jambu mete, tekokak, rebung rotan dll.
Demikian kajian singkat ini penulis sajikan sekedar untuk ikut melestarikan menu tradisional khas nusantara khususnya menu khas Lampung pada umumnya, penulisan kajian ini dibuat dengan berbagai referensi yang berhasil penulis dapat sebagai rujukan penulisan artikel ini, semoga dapat bermanfaat dan berguna serta dapat ikut serta melestarikan budaya nusantara. (*)