Bandar Lampung, Penacakarawala.com – Masyarakat dan elit politik diajak untuk berfikir sehat secara rasional menyikapi pesta demokrasi pemilihan umum (Pemilu) serentak 2024. Berpolitik yang santun diharapkan bisa mewujudkan suasana demokrasi menjadi damai.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Lampung Mohammad Bahrudin. Ia mengatakan memasuki tahun politik berbagai tokoh masyarakat mengharapkan agar Pemilu 2024 berjalan dengan damai.
“Pemilu sebagai salah satu pilar demokrasi harus disikapi secara rasional bukan emosional,” katanya saat ditemui di ruang Sekretariat Senat Universitas Islam Negeri (UIN) Radin Intan Lampung, Kamis, 18 Agustus 2022.
Menyikapi pemilu secara rasional, menurut Burhanudin, berarti berbicara tentang siapa calon yang memiliki kemampuan, memiliki potensi, memiliki kelayakan, dan memiliki kepantasan untuk memimpin. Sebaliknya menyikapi pemilu secara emosional berarti melakukan sesuatu berdasarkan motif-motif tertentu.
“Jangan sampai ada kapitalisasi isu-isu agama sepanjang tahun politik,” katanya.
Ia mengatakan politik dan agama menurutnya memiliki tujuan yang berbeda. Ia berpendapat agama tujuannya untuk mengemudikan, membimbing, serta mengarahkan umatnya untuk membantu mengarungi dunia ini baik dunia maupun akhirat. “Sementara politik itu arahnya kekuasaan,” katanya.
Kemudian ia mengajak semua pihak secara bersama-sama menciptakan Pemilu yang damai. Mulai dari tokoh agama sampai tokoh adat harus dilibatkan. Para tokoh ini memiliki pengaruh untuk mengajak masyarakat memilih para calon pemimpin secara rasional.
Begitupun dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sebagai lembaga penyelenggara pemilu juga harus menyerukan pemilu yang damai. “Jangan lupa juga doa lintas agama dapat diselenggarakan untuk memohon proses pemilu yang damai,” katanya. (Dista Kristanto/PKL)
(Red)