Singkong Anjlok, Ribuan Petani Datangi Pemda

0
813

Lampung timur, buanainformasi.com – Dampak dari ajloknya harga singkong membuat Gerakan Masyarakat Independen Lampung timur(GMI Lamtim),Kelompok solidaritas petani lampung timur(KSP LAMTIM), dan ribuan petani datangi pemda setempat untuk menyampaikan aspirasi .

Beberapa korlap Edi Sutono,fauzi Ahmad,Mukaram Sanjaya,Marwan,sebagai perwakilan petani singkong,menyampaikan, singkong adalah merupakan produk pertanian di provinsi lampung bahkan pernah menjadj produk pertanian terbesar di indinesia,sehingga banyak pabrik yang mengelola singkong yang merupakan keuntungan sendiri di kalangan petani dengan banyak menyerap tenaga kerja.

Pada petengahan tahun 2016 singkong mengalami penurunan harga dari Rp 1200/kg menjadi Rp 600/kg  sehingga harga singkong  anjlok drastis pada bukan desember 2016 harga singkong terus menurun sehingga menjadi harga Rp 530/kg s/d Rp 500/kg bahkan juga isu yang tersebar bahwa harga singkong tahun 2017 akan semakin menurun hingga menjadi Rp 300/kg.

Dampak penurunan harga singkong pada tahun 2016 sangat terasa sekali dengan para petani di karnakan para petani mengalami kerugian hasil panen petani tidak menutupi biaya pengelolaan lahan selain itu petani jadi banyak menanggung utang seperti biaya perawatan dan biaya biaya lainnya sehingga biaya anak sekolah terganggu.

Hal ini terjadi bisa saja pemerintah pusat,Presiden RI,DPR RI tidak berpihak kepada petani dan rakyat kecil melainkan berpihak kepada pengusaha atau kaum kapitalis paparnya

Harapan para aksi damai pada hari ini yang mengatas namakan Gerakan Masyarakat Independen Lampung Timur (GMI lamtim) bersama Kelompok Solidaritas Petani Lampung Timu(KSP Lamtim)memeberikan dukungan moral sepenuhnya ke Bupati Lampung timur Chusnunia Chalim dan DPRD Lampung timur untuk segera menyampaikan keluhan kami kepada pemerintah pusat serta kepada pengusaha pabrik tapioka agar supaya pertama menaikkan harga Harga singkong kedua Agar mengawasi tetang potongan timbangan dan potongan kadar air serta potongan debu mencapai 20% sampai 30% hal ini sangat merugikan para perani,ke tiga agar mengatasi kelangkaan pupuk,ke empat pemerintah harus berpihak kepada petani bukan ke pada pengusaha besar(Pabrik),ke lima menekan kepada semua pabrik sementara ini pabrik Tapioka Muara Jaya kecamatan sukadana,lampung timur pembeliannya tidak memperioritaskan dengan para petani dan lahannya sekitar pabrik agar tidak boleh membeli atau menerima singkong dari luar daerah lamtim apabila masih menerima atau membeli singkong dari luar daerah lampung timur maka pemerintah agar memberi sanksi tegas atau di tutup.jelasnya.

Bersamaan itu tanggapan bupati lampung timur Chusnunia chalim berjanji dalam waktu secepatnya untuk menyampaikan aspirasi para petani singkong lamtim dengan pemerintah pusat, selain itu juga akan mengumpulkan pengusaha pabrik tapioka untuk mengadakan pertemuan untuk membahas penyebab anjloknya harga, “mudah mudahan dalam waktu cepat sudah ada jawaban sesuai dengan harapan petani”.jelasnya. (Riswan)