Soal Permintaan Program Fogging, Dinkes Lampura Sebut Belum Ada Laporan Terkait DBD

0
530

Lampung Utara, buanainformasi.com – Menanggapi adanya pemberitaan warga Lampung Utara yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD), Kepala Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Utara, Neli Kusriyanti, M. Kes., melalui stafnya, M. Yusuf, menyampaikan, pihaknya hingga saat ini belum mendapatkan laporan terkait wabah DBD.

“Prinsipnya, Dinkes itu pelaksana program. Sementara, pihak rumah sakit yang memberikan pelayanan. Jadi, dalam hal mengetahui sejauh mana warga yang terjangkit DBD, pihak rumah sakitlah yang memiliki data konkrit guna dilaporkan kepada Dinas Kesehatan selaku pelaksana program,” ujar M. Yusuf, saat dikonfirmasi, Kamis, (3/1), di ruang kerjanya.

Saat ditanyakan langkah pengasapan atau fogging terhadap wilayah yang terjangkit DBD, pihaknya hingga saat ini belum memrogramkan hal tersebut. “Sebelum dilakukan fogging, suatu daerah yang disinyalir terpapar DBD, secara prosedural harus melalui investigasi epidemologi pihak Puskesmas di wilayahnya terlebih dahulu,” kilah M. Yusuf.

Pihak Dinkes Lampura, kata M. Yusuf, saat ini lebih menekankan program sosialisasi hidup sehat dan lingkungan bersih.

“Saat ini program yang diamanatkan kepada Dinkes Lampura lebih menitikberatkan pada budaya hidup sehat dan lingkungan bersih. Ini sebagai langkah awal dan antisipatif penularan wabah penyakit berbahaya,” katanya.

Dalam hal program fogging, lanjutnya lebih menekankan pada pemberantasan nyamuk dewasa.

“Fogging tidak efektif mengantisipasi penyebaran bibit penyakit DBD, tetapi hanya bersifat sementara memberantas nyamuk dewasa ,” papar M. Yusuf.

Dijelaskannya lebih lanjut, untuk itu, masyarakat Lampura diimbau untuk ikut berperan serta membersihkan lingkungan sekitar sebagai langkah yang efektif memberantas jentik nyamuk berbahaya.

“Lagipula, laporan penyebaran DBD di Lampura, kita belum terima secara resmi. Sehingga, permintaan pengasapan (fogging), meski telah memasuki musim penghujan, belum dapat dilakukan. Apalagi programnya kita tidak ada,” kata M. Yusuf. (*)