Pesisir Barat, buanainformasi.com-Dit Polair Kepolisian Daerah (Polda) Lampung berkunjung ke Kabupaten Pesisir Barat, tepatnya di Kecamatan Pulau Pisang. Dalam rangka mensosialisasikan kepada masyarakat yang ada di Provinsi Lampung, tentang pemahaman radikalisme dan anti pancasila serta pemberian tali asih kepada masyarakat sekitar,Senin(22/08/2016).
Sebelum melakukan kunjungannya, Kasatrolda AKBP Huari Muis terlebih dahulu menemui Bupati Pesisir Barat Agus Istiqlal. Bupati menyambut baik apa yang akan laksanakan oleh Anggota Kepolisian Daerah (Polda) Lampung, terlebih sosialisasi tersebut melibatkan masyarakatnya di Kecamatan Pulau Pisang yang menjadi salah satu aset wisata nasional dan internasional.
Rombongan Anggota Dit Polair Polda Lampung di dampingi oleh Kasat Polair Pesisir Barat Suhairi disambut baik dan antusias oleh masyarakat setempat. AKBP Huari Muis menjelaskan kepada masyarakat sekitar tentang pemahaman radikalisme dan organisasi anti pancasila.
“Kami dari direktorat polair Polda Lampung, berdasarkan Perintah dari Polri melalui Kapolda Lampung datang untuk anjau silau. Dan kali ini di pulau pisang, karena pulau pisang ini sangat akan kita banggakan, ini penyuluhan pertama di Pulau pisang, sekaligus silaturahmi Kamtibmas.
Radikalisme ialah, organisasi atau aliran yang kira-kira tidak sepaham dengan ideologi pancasila. Biasanya radikal ini bersembunyi dibalik suatu organisasi keagamaan,” Jelas Huari, Kepada masyarakat Pulau Pisang.
Dia menjelaskan Kegiatan seperti di Pulau Pisang ini tidak hanya kita tujukan kepada Kabupaten Pesisir Barat, tetapi sudah di laksanakan sejak Bulan Januari lalu. “sebelumnya kami berkunjung ke Labuhan Maringgai, Tulang Bawang, Bakauheni, dan sekarang ini di Kecamatan Pulau Pisang Kabupaten Pesisir Barat, dengan maksud silaturahmi dan anjau silau ini, kami berharap kegiatan ini dapat memberikan dan bermanfaat bagi masyarakat Lampung khususnya Pesisir Barat.
Usai memberikan penjelasan tentang pemahaman radikalisme dan anti pancasila kepada masyarakat Kecamatan Pulau Pisang, mereka memberikan tali asih berupa perlengkapan ibadah, alat-alat olah raga seperti sepatu voli, bola serta net voli.
“Mudah-mudahan apa yang kami berikan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar, disini ada peci, sarung, Al-qur’an, mukenah serta alat-alat olah raga,” ujar Huari.(Nova)