Metro, Penacakrawala.id – Warga Metro menyambut positif pembangunan bioskop yang rencananya berlokasi di Jalan AH Nasution Metro.
Warga Kelurahan Yosodadi, Kecamatan Metro Timur, Metro, Ria mengaku tak sabar dengan diresmikannya bioskop di Bumi Sai Wawai itu.
Hal ini lantaran dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi warga setempat untuk lebih mudah mengakses tempat hiburan bioskop tanpa pergi ke luar Kota terlebih dahulu.
“Iya kabarnya sudah dibangun bioskopnya, sudah gak sabar mau cepat-cepat ada bioskop di Metro,” ujar Ria, Kamis (13/6/2024).
“Kalo sudah ada bioskop kan gak perlu ke Bandar Lampung dulu kalo mau nonton film,” tambahnya.
Menurutnya, sudah selayaknya Kota Metro memiliki tempat hiburan seperti bioskop.
Ia menyebut, Kota Metro juga merupakan wilayah yang diapit oleh 2 kabupaten besar di sekitarnya.
Sehingga warga luar Metro juga tak perlu jauh-jauh ke Kota Bandar Lampung untuk menikmati hiburan menonton film di bioskop.
“Metro kan dekat dengan Lampung Timur dan Lampung Tengah juga, jadi kalo ada bioskop di sini warga Kabupaten sekitar juga bisa ke Metro,” tuturnya.
“Ini jadi daya tarik juga untuk warga-warga luar Metro untuk datang ke sini, dan melihat hal lain yang ada di Metro,” terangnya.
Terpisah, warga Hadimulyo Timur, Kecamatan Metro Pusat, Metro, Ruri mengungkapkan, dibangunnya bioskop di Metro dapat menjadikan Metro sebagai kota yang lebih dikenal oleh masyarakat luar Metro.
“Kalo ada bioskop pasti Metro ramai yang datang, Metro kan dikenal dengan UMKM kulinernya, nanti kalo sudah ada bioskop jadi makin banyak yang datang ke Metro dan lebih mengenal Kota Metro,” kata Ruri.
“Harapannya bisa dibangun sebelum tahun depan (2025) jadi bisa segera dinikmati oleh masyarakat yang mau nonton film di bioskop,” tukasnya.
Sebelumnya, dengan dibangunnya bioskop ini, ditanggapi pihak Pemkot Metro dengan positif.
Sekretaris Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Metro, Mirza Martha Hidayat mengatakan, dibangunnya bioskop dapat menambah pendapatan pajak Metro.
“Kalo kita lihat di Metro ini baru mau ada lagi ya bioskop, dan ini memang potensi baru dari pajak,” kata dia.
“Bioskop memang masuk dalam Pajak Barang Jasa Tertentu (PBJT) hiburan dan atraksi kesenian,” tambahnya.
Ia mengatakan dirinya belum dapat menentukan berapa potensi pajak pendapatan yang diterima Pemkot Metro dari bioskop tersebut.
“Disitu tarifnya 10 persen dari harga tiket masuk, kalo masalah potensi dari berapa kapasitasnya,” ungkapnya.
Menurutnya, pajak pendapatan yang diperoleh Pemerintah Kota setempat tidak hanya dari pajak hiburan saja.
Melainkan berasal dari penerimaan pajak lainnya.
Seperti pajak restoran, pajak reklame, pajak bumi dan bangunan, dan pajak air tanah.
“Tidak hanya pajak hiburan saja, ada faktor pendukung penerimaan pajak lainnya,” tukasnya.
“Untuk satu investasi yang masuk itu, ada banyak yang bisa kita tarik, selain PBJT Hiburan, dia juga ada pajak parkir, pajak restoran, pajak reklame, ditambah lain-lain seperti PBB, pajak air tanahnya. Paling tidak ada 5 sektor pajak dari satu titik investasi,” pungkasnya. (**/red)