Bandar Lampung, buanainformasi.com – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandar Lampung memastikan bahwa patahan pada konstruksi bangunan flyover yang menghubungkan Jalan Pramuka-Indra Bangsawan, Kecamatan Rajabasa, tidak membahayakan pengendara yang lewat. Namun, Dinas PU sebagai leading sector mengakui adanya kelalaian dalam pengawasan pengerjaan.
“Kami akui kurang pengawasan. Patahan itu sebenarnya, saat pengecoran terjadinya retak, cor dipadatkan dan ada getaran, disitu dia patah. Jadi fungsi awalnya kan penyangga coran, coran kering kan dibuka, ini nggak dibuka karena menempel. Yang patah ini bukan struktur bangunan, tapi penyangga coran. Secara teknis struktur, tidak memengaruhi. Secara estetika keindahan kelihatan jelek,” kata Kabid Bina Marga Dinas PU Kota Bandar Lampung, Syamsul didampingi Kabag Humas Paryanto, Rabu (14/3).
Syamsul mengungkapkan, pihaknya langsung menelpon kontraktor untuk segera melakukan perbaikan.
“Saya sudah telepon untuk diperbaiki, saya tekankan harus hari ini juga diperbaiki. Saya takut orang yang dibawah patahan ini yang kena jatuhannya. Jadi nanti patahannya ditarik dan dipasang baru, dicor setengah dan setengahnya lagi kita suntik,” jelasnya.
Ia menegaskan, jika memang konstruksi bangunan flyover patah maka aspal pada bagian atas akan amblas ke bawah.
“Kalau corannya yang patah, pasti aspalnya yang turun, kan ini aspalnya nggak turun. Nggak ada yang patah, hanya keindahannya saja yang menjadi terganggu,” ujarnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Walikota M. Yusuf Kohar, mengatakan sudah menandatangani SK pembentukan tim khusus untuk mengkaji patahan flyover bernilai Rp 22 miliar ini.
“Sudah saya tanda tangani SK-nya. Tim yang kita bentuk ini berasal dari akademisi Unila dan UBL, serta ahli konstruksi. Secepatnya kita bergerak. Papan penyangga yang patah ini bahaya atau tidak,” terangnya.(*)