Tidak Tertera Papan Informasi, Pengerjaan Aspal di Kampung Purwosari Jadi Sorotan

0
307

Lampung Tengah Penacakrawala .com – Pekerjaan proyek pembangunan Lapis Penetrasi (LAPEN) dikampung Purwosari, Kecamatan Padang ratu, Kabupaten Lampung Tengah, mulai disoroti oleh warga setempat pasalnya, pekerjaan proyek yang sudah hampir selesai ini tanpa dilengkapi atau di pasang papan nama proyek yang dibangun dari angaran yang dikucurkan oleh Pemerintah yang dinilai proyek siluman.

Sebab pentingnya memasang plang papan nama informasi proyeknya saat melaksanakan kegiatan pekerjaan sebagai bentuk tranfaransi mengenai volume dan pagu anggaran yang perlu masyarakat umum ketahui sehingga masyarakat dapat ikut serta dalam proses pengawasan mengenai anggaran yang bersumber dari uang negara dan tidak hanya itu semestinya pengerjaaan tersebut didampingi konsultan dan pengawas agar melakukan kontrol serta pengawasan terkait anggaran yang dikucurkan dalam pengerjaan Lapisan Penetrasi (LAPEN) tersebut, Rabu (22/6/22).

Sesuai amanah Undang-Undang yang mengatur tentang keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012, dimana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek, dimana memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, ,volume proyek,nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pekerjaan sesuai dengan hitungan kalender yang ada sehingga tanpa adanya papan informasi tersebut, maka kuat dugaan adanya indikasi kerugian uang negara.

Salah satu warga Kampung Porwosari Kecamatan Padang Ratu yang engan disebutkan identitasnya menyampaikan langsung kepada awak media “Ia kalau saya sendiri sebagai warga jelas menilai pekerjaan ini terkesal asal jadi terlihat pengerjaan tersebut dalam kondisi cuaca hujan masih saja berlangsung dan bahkan pihak konsultan atau pengawas di lapangan tidak terlihat bagaimana proses pengerjaaan yang ada tidak melenceng dari rencana yang telah dibuat sebelumnya kalau yang mengawasinya saja tidak datang melihat proses pengerjaan”, Tegasnya (salah satu warga).

Menurut salah satu pekerja di lapangan, yang mengerjakan jalan lapen tersebut saat di wawancarai mengatakan bahwa ” kami tidak tau mengenai anggaran pak, yang saya tau ukuran nya sepanjang 900 meter, dan kami hanya di perintahkan untuk kerja saja, kami hanya di bayar upah harian selebihnya dari itu saya kurang tahu pak“, Ungkap (salah satu pekerja).

Hingga berita ini diturunkan belum juga mendapatkan konfirmasi dari kontraktor nya terkait proses pengerjaan proyek tersebut.

(Irwan)