Tiga jamaah Asal Lampung Harus Pulang Ke Tanah Air Lebih Awal Dikarenakan Sakit

0
55

Bandar Lampung, Penacakrawala.com – Tiga jamaah asal Lampung harus pulang ke Tanah Air lebih awal.

Artinya, mereka tidak kembali ke daerah asal bersama jamaah lainnya.

Jamaah pertama adalah Ali Alwi Ujang (74), warga Bandar Lampung.

Ia pulang lebih dahulu karena sakit demam selama lima hari.

Jamaah lainnya yakni Sarmin Ahmad Rasyin (86), warga Way Kanan.

Ia pulang bersama istrinya, Sariyah, karena mengalami kelelahan.

Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Lampung M Ansori F Citra mengatakan, ketiganya harus pulang lebih awal kondisi fisik yang tidak memungkinkan.

“Jadi bapak ini pulang duluan karena sakit yang dideritanya. Kami taruh bapak ini di poliklinik Asrama Haji Lampung,” kata Ansori, Minggu (23/6/2024).

Dalam istilah haji, pulangnya jamaah lebih awal biasa disebut tanazul. Kementerian Agama menyebut jamaah haji bisa melakukan tanazul dengan dua cara.

Tanazul dalam haji ini berkaitan dengan jadwal kepulangan jamaah. Jamaah yang mengajukan tanazul bisa pulang lebih awal atau sebaliknya.

Arti tanazul dalam haji adalah pengajuan kepulangan lebih cepat dari jadwal yang seharusnya ataupun pengunduran waktu pulang jamaah haji dari jadwal yang telah ditetapkan.

Tanazul ini bisa dilakukan oleh jamaah yang sakit atau alasan lain yang memenuhi kriteria laik terbang.

Sujud Syukur

Pada hari ini, Minggu (23/6/2024), sejumlah jamaah haji asal Lampung sudah kembali ke Tanah Air.

Mereka adalah kloter pertama jamaah haji yang pulang paling awal.

Salah satunya adalah Ubaidillah, jamaah haji asal Bandar Lampung.

Ia dan beberapa jamaah lainnya sujud syukur begitu menginjakkan kaki di Bandara Radin Inten II Lampung.

“Alhamdulillah, kami diberikan kelancaran dalam beribadah haji,” kata Ubaidillah seusai turun dari bus yang membawanya ke Asrama Haji, Bandar Lampung.

“Perjalanan ibadah haji kemarin sangat luar biasa dan tidak bisa terbayangkan sebelumnya,” lanjutnya.

Ia mengaku bisa menunaikan ibadah haji dengan lancar tanpa ada halangan apa pun.

“Karena Allah telah memberikan kemudahan dan kelancaran bagi kami beribadah,” ucap Ubaidillah.

Tidak sedikit pula jamaah haji yang kembali sujud syukur setiba di Asrama Haji Bandar Lampung.

Kepulangan jamaah haji asal Lampung disambut haru keluarga yang telah menunggu.

Rombongan jamaah haji yang tiba di Asrama Haji disambut Pj Gubernur Lampung Samsudin.

Tampak pula Wakil Wali Kota Bandar Lampung Deddy Amarullah.

Samsudin berharap para jamaah haji bisa menjadi teladan di tengah masyarakat.

Ia juga bersyukur jamaah haji pulang dalam keadaan sehat.

“Alhamdulillah jamaah haji kita dalam keadaan sehat. Berharap jamaah haji yang telah tiba mendapatkan haji yang mabrur. Semoga berkah hajinya untuk lingkungan sekitar,” kata Samsudin.

Ia juga berpesan agar jamaah haji dapat memberikan contoh yang baik kepada lingkungan.

“Jangan malas salat jamaah ke masjid. Seharusnya semakin rajin,” imbuh dia.

Kakanwil Kemenag Lampung Puji Raharjo juga mengatakan hal sama.

“Kami bersama dengan Pak Gubernur Lampung menyambut baik para jamaah dengan harapan menjadi haji yang mabrur,” kata Puji.

Ia menerangkan, total ada 7.301 jamaah haji asal Lampung yang berangkat tahun ini.

Namun, ada 25 orang yang batal berangkat karena sakit atau meninggal dunia.

“Para jamaah haji ini pulang dari hari ini sampai dengan 21 Juli 2024. Hari ini kloter JKG 03 dengan totalnya 393 orang,” sebutnya.

Puji Raharjo menjelaskan, ada enam jamaah haji asal Lampung yang meninggal dunia.

Data tersebut diperoleh hingga Minggu (23/6/2024).

Dia menyebutkan, jamaah haji meninggal dunia dikarenakan faktor fisik, mulai dari sakit hingga kelelahan.

Adapun keenam jamaah tersebut yakni Muhammad Qoiyim Syukri dari kloter 30 JKG asal Lampung Timur. Ia meninggal dunia di RS King Faisal Makkah pada 11 Juni 2024.

Kemudian, Rasdiyanah Tahar Tamban dari kloter 36 JKG asal Kota Bandar Lampung. Ia meninggal di RS An Noor pada 13 Juni 2024.

Jamaah ketiga yakni Siti Rahmah dari kloter 30 JKG asal Lampung Timur. Ia meninggal dunia di RS An Noor pada 16 Juni 2024.

Selanjutnya Sukarjo dari kloter 49 asal Tanggamus, meninggal dunia di Makkah pada 18 Juni 2024. Taminem dari kloter 46 asal Tulangbawang Barat, meninggal dunia di Makkah pada 20 Juni 2024. Terakhir, Hasnawi dari kloter 3 JKG asal Bandar Lampung. Ia meninggal dunia di RS King Faisal Makkah pada 21 Juni 2024.

“Kami berharap (jamaah haji meninggal) tidak bertambah. Menurut saya, pelaksanaan ibadah haji tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya,” tutur Puji.

Ia menyebutkan, pada tahun 2023 lalu ada puluhan jamaah tutup usia sebelum puncak haji. Ia juga mengingatkan kepada para jamaah haji yang belum kembali untuk tetap menjaga staminanya.

Terkait gelombang panas, ia meminta para jamaah untuk beribadah di dalam hotel. “Jangan terlalu banyak gerak, karena jarak hotel ke Makkah jauh,” kata Puji.

Bandara Radin Inten II Lampung mengerahkan petugas dan menyediakan fasilitas yang memadai demi kelancaran kepulangan jamaah haji Lampung. Hal itu disampaikan Executive General Manager Bandara Radin Inten II Lampung Khaaerul Assidiqi.

“Mulai dari fasilitas telah kami siapkan dan petugas di lapangan juga telah dikerahkan untuk menjaga kelancaran operasional,” kata Khaerul.

Setelah proses debarkasi haji antara selesai, pihaknya akan melakukan evaluasi. Hal tersebut guna meningkatkan dan memperbaiki layanan angkutan haji pada tahun berikutnya.

“Dengan dimulainya debarkasi haji antara di Bandar Radin Inten II Lampung, maka diharapkan para jamaah haji asal Lampung dapat kembali ke Tanah Air dengan selamat hingga berkumpul kembali dengan keluarga,” tutur dia.

Kepulangan jamaah haji asal Lampung berlangsung sejak 23 Juni 2024 hingga 19 Juli 2024 dengan total 19 kloter. Ada tiga pesawat Garuda Indonesia yang menerbangkan ratusan jamaah haji asal Lampung, yakni GA7640, GA7600, dan GA7620.

“Angkasa Pura II bersama stakeholder terkait telah berkoordinasi untuk memastikan kelancaran kepulangan jamaah haji ke Indonesia mulai hari ini,” kata Khaerul lagi. (**/red)