Buanainformasi.com — Penulis dan penyair kenamaan Indonesia Sapardi Djoko Damono (75) mengatakan hanya membutuhkan waktu enam bulan untuk menulis novel Hujan Bulan Juni, yang diadaptasi dari puisi karyanya dengan judul yang sama.
“Saya itu nulis dua novel sekaligus. Per enam bulan, gantian gitu nulisnya. Karena macam-macam, ada puisi, ada cerita pendek,” ujarnya ketika berbincang dengan Kompas.com usai acara peluncuran novel Hujan Bulan Juni di Gramedia Central Park, Jakarta Barat, Minggu (14/6/2015).
Peraih penghargaan untuk Pencapaian Seumur Hidup dalam Sastra dan Pemikiran Budaya pada 2012 ini mengaku, novel Hujan Bulan Juni, setebal 144 halaman, merupakan karya pertama yang dibuatnya berdasarkan tafsiran puisi.
“Ini pertama kalinya saya menginterpretasikan puisi ke dalam novel. Tapi, kalau ke cerita pendek, sudah banyak,” ucap Sapardi.
Kata Sapardi juga, menulis novel tersebut merupakan proses spontan.
“Itu proses, awalnya dijadikan lagu, kemudian dijadikan komik, sekarang dijadikan novel. Saya itu enggak pernah punya rencana, puisi ke cerpen, ke komik, spontan aja, tergantung kalau ada yang meminta. Saya memang biasa begitu,” ucapnya lagi.(Sumber : Kompas.com)