Lampung Timur, buanainformasi.com – Hasil rapat Pemerintah Daerah Lampung Timur dengan pengusaha pabrik tapioka dan perwakilan masyarakat petani singkong Lampung Timur tentang tuntutan kenaikan harga komuditi singkong telah menemukan titik terang. Rapat tersebut berlangsung di Aula bawah kantor Bupati Lamtim, Jumat (23/12/2016).
Sebanyak 10 perwakilan pengusaha pabrik tapioka dari 12 pabrik yang terdaftar di kabupaten Lamtim telah disepakati bahwa semua pengusaha pabrik tapioka di Lamtim membeli singkong petani dengan harga Rp 700 serta pemotongan 15 hingga 20 persen perkilogramnya. Sementara dua perusahaan pabrik tapioka yang tidak hadir dalam rapat tersebut dikarenakan sedang tutup.
Sebelum adanya kesepakatan kenaikan harga, sejumlah perusahaan pabrik tapioka di Lamtim membeli singkong dengan harga berpariasi, diantaranya PT Budi Star Labuhan Ratu membeli singkong dengan harga Rp 700 dengan pemotongan 15-20 persen perkiogram, PT Khitara Rp 600, PT Agro Asia Rp 550 pemotongan 11-12 persen perkilogram, PT Way Raman Rp 640 pemotongan 20-30 persen, CV Central Intan Rp 700-725 pemotongan 20-25 persen.
Selanjutnya, PT Berjaya Tapioka Indonesia Rp 600 dengan pemotongan 15-20 persen, PT Plorindo Makmur memiliki pemotongan 22-30 persen dengan harga Rp 700, Cv Wono Sari Rp 600 dengan pemotongan 20-25 persen, Muara Jaya Rp 600 pemotongan 20-30 persen dan PT Peti Mas Pekalongan Rp 600 dengan pemotongan 15-20 persen perkilogram.
Dalam kesempatan itu, Bupati Lampung Timur mengatakan, Pemerintah Lamtim dalam hal ini berupaya membantu mencarikan solusi untuk keduabelah pihak antara pengusaha pabrik tapioka dan masyrakat petani singkong Lamtim.
“Kita rapat hari ini tentunya untuk mencari kesepakatan untuk kenaikan harga singkong, dimana perusahaan pabrik tapioka tidak merasa dirugikan, masyrakat petani Lamtim pun juga mendapat keuntungan,”ucapnya.
Dikatakannya, Kabupaten Lamtim juga membutuhkan adanya infestor untuk membantu meningkatkan perekonomian daerah Lamtim, karena pemerintah Lamtim masih terus berupaya untuk membangun memajukan daerahnya. Akan tetapi, lanjutnya, jika kehadiran pengusaha tidak menguntungkan masyrakat Lamtim maka pemerintah sendiri menyarankan pengusaha untuk angkat kaki dari Lamtim.
“Infestasi itu penting untuk menggerakkan ekonomi di Lampung Timur, namun jika tidak bermanfaat bagi masyrakat Lamtim maka akan kita evaluasi,”tegasnya.
Acara yang dihadiri langsung Bupati Lamtim, Chusnunia, Wakil Bupati Lamtim Zaiful Bukhori, jajaran pemerintah Lamtim, Kapolres Lamtim AKBP Harseno, Letkol (inf) Jajang Kurniawan, perwakilan perusahaan tapioka serta perwakilan masyrakat petani Lamtim ini diakhiri dengan melakukan tandatangan kesepakatan kenaikan harga singkong.(Riswan)