Pesisir Barat, buanainformasi.com – Pembangunan pembukaan badan jalan di pemangku satu pekon Asahan Way Sindi, kecamatan karya Penggawa, kabupaten Pesisir Barat, yang bersumber dari Anggaran Dana Desa (ADD) diduga bermasalah.
Pasalnya, pekerjaan pembukaan badan jalan di pekon tersebut, di pemangku satu, seharus nya volume 1500 x 6 meter, ternyata hanya di bangun 1200 meter, alasan nya karena waktu kerja sudah habis.
Salah satu warga setempat, yang enggan namanya disebut mengatakan, pembukaan badan jalan di pemangku satu tersebut, tujuannya di bangun untuk memudahkan masyarakat di Pemangku Tumi, Heni Mandak dan Penanjung, mengeluarkan hasil perkebunan.
“jalan tersebut seharusnya tidak di bangunkan di jalur itu, karena di nilai terlalu curam, tapi oleh Pj Peratin tetap dipaksakan pembangunanya, padahal lokasi jalur yang lebih landai untuk pembukaan badan jalan itu ada” terangnya.
Dia juga mengeluhkan, kinerja penjabat peratin pekon Asahan Way Sindi, Lesi Yulastri, yang kinerja nya di kendalikan keluarga dekat nya.
“Jadi pekerjaannya, melibatkan keluarga, makanya pekerjaanya gak bagus, dan asal jadi. Maklum dia kan hanya, penjabat, ya asal dapat untungnya saja”, imbuhnya.
Semetara itu, penjabat peratin pekon Asahan Way Sindi, Lesi Yulastri saat ditemui di rumahnya, membantah perihal keluhan dari warganya tersebut.
Menurutnya, pekerjaan tersebut sudah sesuai dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB).
“Itu pembukaan badan jalan sudah sesuai dengan RAB, 1200×6 meter. Bisa kita lihat nanti”, ujarnya.
Namun, saat wartawan ingin melihat RAB pekerjaan tersebut, Lesi mengatakannya bahwasannya RAB ada di TPK. “RAB ada di TPK dan saya telpon ini TPK nya masih ada urusan. Nanti lain waktu kita bisa tunjukkan”, kilah Lesi.
Lesi menandaskan, tidak ada masalah dan dan bertanggung jawab penuh atas pekerjaan yang ada di pekon Asahan Waysindi.
“Saya akan tanggungjawab sampai dimanapun, itu yang ngomong seperti itu adalah orang yang tidak suka dengan saya”, pungkasnya. (NL)