Lampung Timur ,buanainformasi.com-Turunnya harga singkong secara drastis membuat petani singkong merugi seperti yang di alami petani yang berada di Lampung Timur.
Menanggapi hal tersebut Pemerintah Lampung Timur terus berupaya membantu mensetabilkan harga singkong. Hal itu disampaikan Wakil Bupati Lampung Timur Zaiful Bokhari di sela acara Oprasi Tangkap Tikus Tradisional (OT3)kamis 20/10. di Desa Raman Aji Kecamatan Raman Utara Kabupaten Lampung Timur.
Menurut Zaiful, anjloknya harga tanaman singkong saat ini memang menjadi masalah nasional, namun pemerintah daerah tidak akan diam begitu saja melihat kondisi harga yang kian merugikan petani singkong di Lampung Timur.
“Beberapa hari yang lalu kami sudah membahasnya dengan bapak Gubernur. dan Bapak Gubernur telah mengirim surat ke pemerintah pusat agar menghentikan impor tapioka dari luar sehingga kita berupaya memperbaiki harga singkong di Lampung, khususnya di Lampung Timur,”jelasnya.
Untuk kedepan, pemerintah Lampung Timur akan membentuk asosiasi petanam ubi atau petanam singkong.tujuan dari pemerintah agar dapat mengendalikan harga singkong.
Selanjutnya, pemerintah Lamtim juga akan melakukan himbauan kepada petani agar tidak memanen tanaman singkong pada usia panen yang belum cukup.
“Jika singkong dipanen pada usia yang masih muda, maka sagunya sangat sedikit dan pihak pabrik akan membeli dengan harga yang murah. Dari itu kita akan melakukan sosialisai melalui Dinas pertanian, BP4K, ketingkat kecamatan hingga kemasyrakat,”paparnya.
Sebelumnya, petani di Kabupaten Lampung Timur mengeluh atas anjloknya harga singkong yang mencapai Rp 400 dari harga Rp 1500 perkilogramnya.
Harga yang merosot jauh ini membuat petani singkong kebingungan untuk memanen tanamannya.
“Kalau dicabut sekarang dengan harga murah seperti saat ini petani pasti nombok, karena ongkos cabut, ongkos muat mahal. Tidak dicabut singkong bisa busuk atau habis dimakan tikus,”ucap Nasir, salah satu petani singkong Lamtim.(Riswanto)